AHLAN (SELAMAT DATANG), SAUDARIKU...........

Selamat datang, saudariku... yang mendirikan sholat dan berpuasa dengan patuh dan penuh konsentrasi.

Selamat datang, saudariku... yang memakai hijab karena rasa malu dan untuk menjaga kehormatan serta keteguhan hati.
dengan penuh kesadaran dan kelurusan hati.

Selamat datang, saudariku... yang selalu menetapi janji, dipercaya, dan jujur.

Selamat datang, saudariku... yang selalu bersabar, mawas diri, dan bertobat.

Selamat datang, saudariku... yang selalu berdzikir, bersyukur, dan berdo'a.

Selamat datang, saudariku... yang menjadikan Aisyah, Maryam, dan khadijah sebagai panutan.

Selamat datang, saudariku... yang mendidik para pahlawan, dan mencetak laki-laki yang terhormat.

Selamat datang, saudariku... yang selalu menjaga nilai, dan memelihara suri tauladan.

Selamat datang, saudariku... yang selalu takut terhadap dan menjauhi apa-apa yang diharamkan oleh Allah.

SELAMAT DATANG

KEEP SMILING ON . . . !

Kamis, 17 Maret 2011

“ MEYAKINI KEBERADAAN JIN ”


Ada sebagian orang yang masih memperdebatkan ada atau tidak adanya bangsa jin. Ada yang meniadakan sama sekali, ada yang menetapkan keberadaanya dan ada yang ragu-ragu ada atau tidaknya bangsa itu.
Berikut ini adalah penjelasan tentangn keberadaan jin.
JIN adalah makhluk Allah yang benar adanya. Sama halnya dengan manusia, jin juga dikenakan taklif untuk menjalankan syari’at agama; seperti sholat, puasa, haji, dan lain sebagainya. Jin juga ada yang taat nkepada agama, ada yang fasik dan ada yang kafir, hanya saja sebagian besar bangsa jin adalah pendusta atau fasik dan kafir.
          Dalil akan kebenaran adanya jin diantaranya adalah Firman Allah yang maknanya :
Katakanlah (hai Muhammad) : “Telah diwahyukan kepadamu bahwasannya : Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al qur’an), lalu mereka berkata : sesungguhnya kami telah mendengarkan Al qur’an yang menakjubkan (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar,lalu kami beriman kepadanya ” (Q.S. Al jin : 1-2).
          Allah ta’ala menciptakan Adam dari air dan tanah, Malaikat dari cahaya, dan jin dari nyala api yang murni. Meski demikian tidak berarti bahwa bentuk jin itu berupa api sebagaimana manusia yang tercipta dari tanah tidak berupa tanah. Didalam hadist disebutkan bahwa Adam diciptakan dari tanah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
Allah menciptakan malaikat dari cahaya dan menciptakan jin dari nyala api dan menciptakan Adam dari sesuatu disifatkan pada kalian”.
          Makhluk ini disebut jin karena wujudnya yang tertutup dan tersembunyi dari pandangan manusia. Kita tidak bisa melihat jin dalam bentuknya yang asli tetapi terkadang kita bisa melihatnya apabila jin tersebut berubah wujud.

JENIS-JENIS BANGSA JIN
1.      UMMAR
Ummar adalah jenis jin yang tinggal dirumah-rumah dan mereka dinamakan “ummaratul buyut”. Diantara mereka ada yang tinggal diloteng seuah bangunan dimana sebelumnya mereka tinggal diareal tanah tempat bangunan tersebut didirikan. Diantara mereka ada yang menampakkan diri kepada pemilik rumah dan  diantaranya tidak menampakkan diri. Tetapi bukan sesuatu yang baik apa yangn dilakukan oleh sebagian pemilik rumah apabila mereka ingin membuang air yang panas dalam kubangan dengan mengatakan : “minta izin” tetapi sebaiknya ia mengucapkan “Bismillah”.

2.      GHAWWASHUN
Ghawwashun adalah sekelompok jin yang diberikan kemampuan oleh Allah untuk menyelam meskipun sampai pada lautan yang terdalam sebagaimana yang mereka lakukan untuk nabi Sulaiman untuk mengeluarkan sesuatu dari lautan. Allah berfirman yang artinya :
Dan kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (kedalam lautan) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah kami memelihara mereka itu” (Q.S. Al Anbiya : 82).
Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam ” (Q.S. Shad : 27).

3.      MARADAH
Jin maradah adalah syetan-syetan yang menjadi sesepuh para jin. Namun tidak semua jin yang sudah tua umurnya disebut “marid”, karena istilah “marid” ini tidak diberlakukan kecuali untuk syetan. Allah berfirman yang artinya :
Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syetan yang sangat durhaka” (Q.S. Ash-Shafat : 7).

4.      IFRIT
Jin ifrit adalah jenis jin yang paling kuat. Allah ta’ala memberikan kekuatan yang luar biasa. Diantara mereka ada yang mampu membawa sesuatu yang sangat berat dari satu daerah ke daerah yang lain meskipun berupa batu yanng besar. Diberitakan bahwa nabi Sulaiman ingin memindah singgasana ratu Bilqis yang berada di Yaman sedangkan nabi Sulaiman berada di Palestina. Singgasana Bilqis adalah singgasana yang sangat besar dan megah, maka ifrit berdiri dan berkata : “Aku akan mendatangkan singgasana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu”. Allah ta’ala berfirman yang artinya :
Berkata Sulaiman : “Hai pembesar-pembesar, siapakah diantara kamu sekalligus yang sanggup membawa singgasanaya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang beriman”. Berkata ifrit dari golongan jin : “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, Sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dipercaya” (Q.S. An-Naml : 38-39).
          Namun kekuatan jin tidak dapat menandingi kekuatan wali Allah dari bangsa manusia. Dalam lanjutan ayat diatas Allah menceritakan bahwa Ashif bin barkhiya (salah satu wali Allah dari umat nabi Sulaiman) sedang duduk bersama Sulaiman pada saat itu. Lalu ia berkata kepadanya : “Saya akan mendatangkan singgasana Bilqis sebelum paduka berkedip”, artinya ia meminta kepada Sulaiman untuk memejamkan mata dan sebelum Sulaiman membuka matanya singgasana sudah berada dihadapannya.
          Jin lebih panjang umurnya daripada manusia. Diantara mereka ada yang dipanjangkan umurnya sampai 1000 tahun, 2000 tahun, 3000 tahun dan bahkan ada yang sampai 5000 tahun. Diceritakan bahwa Musa bin Nushair (hidup pada masa Umar bin Abdul aziz) mendapati seorang jin yang terpenjara dalaga dalam semacam guci hijau sejak masa nabi Sulaiman.
          Sebagaimana manusia, jin juga beristri dan beranak, diantara mereka ada yang laki-laki dan ada yang perempuan.
          Jin adalah jisim “lathif”” (tidak bisa dipegang oleh tangan). Tetapi Allah memberi kemampuan kepada mereka untuk merubah wujudnya. Terkadang mereka berubah wujud menjadi bentuk manusia, akan tetapi  tetap saja ada tanda-tanda yang membedakannya meskipun terkadang kita tidak dapat menyaksikan tanda-tanda ini. Diantara mereka ada yang berubah wujud menjadi ular sebagaimana terjadi bersama salah seorang murid seorang ulama, suatu hari ia duduk dihadapan gurunya, kemudian masuklah jin dalam bentuk ular dan jin itu juga murid dari gurunya itu. Murid yang manusia itu sangat takut sehingga sang Guru memarahi jin ini karena ia masuk dalam bentuk ular yang membuat takut murid-muridnya yanng duduk.
          Diantara jin ada yang berubah wujud menjadi kucing, anjing, landak, kambing atau bentuk-bentuk lain yang sangat banyak. Binatang-binatang jelmaan dari jin ini banyak disaksikan oleh orang-orang tua atau pendudk kampung. Dalam Shahih al Bukhori diterangkan bahwa suatu ketika pernah ada jin menjelma menjadi seorang laki-laki mirip salah seorang sahabat.
          Sedangkan Iblis adalah nenek moyang jin yang juga dikenal dengan sebutan “Abu Murrah”. Iblis adalah jin dan ia telah ada sebelum nabi adam. Iblis bukanlah malaikat dan bukan pimpinan malaikat. Tetapi sebelum ia kafir dengan sebab protes dan membangkang terhadap perintah Allah ia adalah mukmin bernama “Azazil”. Kemudian setelah is kafir dia dinamakan Iblis yang berarti yang dijauhkan dari kebaikan. Allah ta’ala berfirman yang artinya :
Kecuali Iblis, dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhanya” (Q.S. Al kahfi : 50).

          Demikian pembahasan mengenai keberadaan jin, mudah-mudahan dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan kita khususnya bagi pembaca. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar