AHLAN (SELAMAT DATANG), SAUDARIKU...........

Selamat datang, saudariku... yang mendirikan sholat dan berpuasa dengan patuh dan penuh konsentrasi.

Selamat datang, saudariku... yang memakai hijab karena rasa malu dan untuk menjaga kehormatan serta keteguhan hati.
dengan penuh kesadaran dan kelurusan hati.

Selamat datang, saudariku... yang selalu menetapi janji, dipercaya, dan jujur.

Selamat datang, saudariku... yang selalu bersabar, mawas diri, dan bertobat.

Selamat datang, saudariku... yang selalu berdzikir, bersyukur, dan berdo'a.

Selamat datang, saudariku... yang menjadikan Aisyah, Maryam, dan khadijah sebagai panutan.

Selamat datang, saudariku... yang mendidik para pahlawan, dan mencetak laki-laki yang terhormat.

Selamat datang, saudariku... yang selalu menjaga nilai, dan memelihara suri tauladan.

Selamat datang, saudariku... yang selalu takut terhadap dan menjauhi apa-apa yang diharamkan oleh Allah.

SELAMAT DATANG

KEEP SMILING ON . . . !

Selasa, 01 Maret 2011

" WASPADAI PENYAKIT 'AIN"


By : SYEKH AL HABIB SALIM ALWAN AL HASANI
Pimpinan Darul Fatwa Australia dan Mursyid
Jam’iyah Syabab Ahlussunnah Waljamaah

Diantara salah satu pilar keyakinan umat islam adalah meyakini dengan sepenuhnya bahwa tidak ada yang dapat memberikan manfaat dan mendatangkan marabahaya kecuali dengan kehendak Allah. Tidak ada sesuatupun yang terjadi kecuali dengan kehendak Allah; kebaikan, keburukan, ketaatan, kemaksiataan, kekufuran, keimanan, kenikmatan, kesengsaraan, kegembiraan dan kesedihan, semua ini terjadi dengan kehendak Allah. Bisikan hati, peredaran darah, denyutan jantung, hembusan nafas dan semua perbuatan yang kita kerjakan baik yang terjadi dengan kehendak kita (a’mal ikhtiyariyah) atau yang terjadi diluar kehendak kita (a’mal idhtirariyah) seluruhnya terjadi dengan kehendak Allah. Singkatnya segala sesuatu yang masuk dalam keberadaan (makhluk) terjadi dengan kehendak dan penciptaan Allah Ta’ala.
Penyakit dan kesembuhan terjadi dengan kehendak Allah. Manusia hanya dapat berusaha untuk menghindar dari penyakit atau berupaya mengobatinya, namun kepastian hanya kembali kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya :
“Dan (Allah) menciptakan segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada”  (Q.S Al Furqon : 3).

Apakah penyakit ‘ain itu ?
          Penyakit ‘ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pandangan hasud dan dengki seseorang kepada orang lain akan ketampanannya atau kecantikannya atau kekayaannya. Jelasnya jika seseorang memandang anda dengan pandangan yang diliputi rasa hasud dan dengki karena ketampanan anda atau kecantikan anda atau kekayaan anda, maka anda bisa jadi terkena penyakit ‘ain ini. Penyakit semacam ini sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan penderitanya lumpuh, dan bahkan meningal dunia. Penyakit ‘ain tidak hanya menyerang manusia, bahkan bisa menyerang pada binatang peliharaan.
          Dikisahkan pada masa lalu ada seseorang memiliki unta yang sangat besar dan bagus, suatu ketika ada seseorang melihatnya dengan pandangan dengki, seketika itu pula unta tersebut jatuh tersungkur.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
“Penyakit ‘ain itu bisa memasukkan seseorang kedalam kubur dan memasukkan unta kedalam panci”.
          Maksud hadist ini adalah bahwa seseorang terkadang menatap orang lain dengan pandangan dengki sehingga pandangan tersebut bisa menyebabkannya meninggal dunia dan memasukkannya kedalam kubur. Seseorang juga terkadang memandang unta yang besar dengan pandangan dengki sehingga unta itu tersungkur ketanah dan sebelum mati pemiliknya datang lantas menyembelihnya dan memasaknya dipanci kemudian memakannya.

Apa dalil adanya penyakit ‘ain ?
Allah ta’ala berfirman, yang artinya :
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki” (Q.S Al Falaq : 5)
“dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandanngan mereka, tatkala mereka mendengar Al Qur’an“.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
“Penyakit ‘ain adalah benar adanya didatangkan oleh syetan dan kedengkian manusia” (H.R. Ibnu Hibban).
Diceritakan dalam hadist Nabi SAW bahwa suatu ketika hasan dan husain terkena penyakit ‘ain sehingga Rasulullah bersedih. Ketika itu Jibril datang dan berkata kepada beliau : “Wahai Muhammad aku melihatmu bermuram durja, ada apa?”  Beliau bersabda : “Sesungguhnya Hasan dan Husain terkena penyakit ‘ain”. Jibril berkata : “Mintalah perlindungan kepada Allah untuk keduanya”. Rasulullah bertanya : “Dengan apa aku meminta perlindungan untuk keduanya?” . Jibril berkata : “Bacalah :
“ Allahumma dzi sulthonil ‘adhiim wal mannil Qodiim dzarrohmatil kariim wa liil kalimaatii ttammaati wadda’awaatil mustajaabaati ‘aafil hasani wal husaini min anfusil jinni wa a’yunil insi ”.
Yang artinya :
“Ya Allah yang memiliki kekuasaan yang agung dan nikmat yang azali dan Dzat yang mempunyai Rahmat yang sangat mulia dan memiliki kalimat yanng sempurna dan doa-doa yang mustajab sembuhkanlah Hasan dan Husain dari gangguanjin dan pandangan dengki manusia”
Setelah dibacakan doa tersebut Hasan dan  Husain sembuh dan seakan-akan tidak pernah terkena penyakit.

Apa yang kita lakukan agar terhindar dari penyakit ‘ain?
          Untuk menghindarinnya bacalah dengan rutin pada waktu pagi, sore, dan sebelum tidur surat Al ikhlas 3x, surat Al falaq 3x, surat An-nas 3x, surat Al Fatihah 7x dan ayat kursi 7x dengan bacaan yang  benar.
          Jika terkena penyakit ‘ain bacalah do’a sebagaimana doa Rasulullah kepada Hasan dan Husain.
          Jika kita melihat sesuatu yang indah dari orang lain jangan melihatnya dengan pandangan hasud dan dengki melainkan berdoalah agar Allah memberkatinya :
“Allahumma baarik fiihi wa laa tadzurruhu”.
Yang artinya :
“Ya Allah berkahilah dia dan semoga tidak membahayakannya”.

2 komentar:

  1. Wahhh.....info ini dibutuhkan buat semua orang neh. coz terkadang tanpa sengaja penyakit ain itu muncul sewaktu2. dan kadang tanpa disadari pula...........

    Sip2.............

    BalasHapus